Sejarah Pedang Samurai Terbaik
Sejarah pedang Samurai diselimuti mistis dan legenda. Salah satunya dari narasi tentang itu ialah seorang pakar pedang terpenting bernama Amakuni dari Propinsi Yamato. Disebutkan jika sekitaran tahun 700 M, Amakuni merasakan Kaisar sedih dengan pedangnya, yang gampang patah oleh armor lawan yang kuat. Sesudah bekerja sepanjang tiga puluh hari bersama anaknya, Amakuni ada dari bengkel sama yang terpopuler antara semua pedang samurai Jepang kuno – katana meliuk yang panjang dan meliuk.
Legenda pedang samurai Pemilik tanah yang benseteru
Data yang tepat berkenaan sejarah pedang samurai ialah pembikinan pedang Jepang pada era kedelapan saat keluarga ningrat berperang secara stabil keduanya. Walau telah ada pedang yang dibikin saat sebelum sekarang ini, mereka belum sukses. Mempunyai tentara militer yang kuat untuk memberikan dukungan pemilikan tanah sebagai permasalahan bertahan hidup. Dengan begitu pembikinan pedang berkembang sepanjang 300 tahun, sebuah masa yang saat ini dikenali masa Heian. Katana benar-benar dibutuhkan untuk pemilik tanah dan dalam perjuangan mereka untuk memperoleh dominasi.
Di saat berikut proses baja dilipat jadi perhatian, dan katana bermata tunggal dibuat dengan teratur. Industri ini benar-benar tertolong oleh perdagangan yang dari China pada era kesepuluh. Tehnik pembikinan pedang dipertingkat dan diketemukan.
Bijih besi ditingkatkan prima, dan digabung karbon dan air di bawah telapak tangan pakar pedang master. Pedang yang dibikin dalam masa ini benar-benar bernilai saat ini dan disebutkan koto (yang bermakna pedang tua), karena mereka dipandang seperti kreasi seni dan produk genius Jepang dalam pembikinan pedang.
Design pedang samurai terbaik
Design katana dapat diterangkan baik oleh perannya. Beberapa pejuang, atau samurai, yang menggenggam katana umumnya naik menunggang kuda. Strategi ini dibutuhkan karena pertarungan klan kerap berbentuk penangkapan dan gempuran tiba-tiba.
Dengan begitu pas untuk mempunyai senjata yang panjang, hingga tentara dapat memotong lawan diperjalanan mereka. cocok untuk mempunyai senjata meliuk, hingga kemampuan garis miring ke atas dan kerusakan mengakibatkan akan lumayan besar.
Bangsa Mongol
Parai samurai harus tinggalkan design semacam itu ketika orang Mongol yang dipegang oleh Kubilai Khan menggempur negara tersebut pada era ke-13. Beberapa samurai dipaksakan untuk melepas strategi menunggang kuda militer karena bisa dibuktikan tidak memiliki daya menantang panah dan bom Mongol. Katana lembut, yang tidak sesuai armor tebal Mongol, diganti pedang yang lebih tebal dan tegak lempeng.
Pembikinan pedang sebagai wujud seni
Kematian tehnik pembikinan pedang legendaris koto mulai berjalan di era ke-15. Angin perang saudara mengipasi dengan penuh semangat, dan semua negeri diterpa pertarungan seru menantang dirinya. Saat ini yang lebih dikenali Sengoku Jidai, perang saudara tidak memerlukan pedang samurai yang cantik dan bercahaya, tetapi gampang dipakai, cepat dan mudah untuk dibuat, dan senjata tempur yang lebih kuat. Seni pembikinan pedang Jepang makin lebih buruk saat senjata api ditempatkan kerja di medan perang.
Ahli pedang master pada tengah era ke-17 usaha keras untuk temukan lagi tehnik lama, tetapi tidak sanggup capai arah itu. Suichinshi Masahide, yang menulis pada era ke-18, mengaku jika pedang artistik baru yang disebutkan shindo, yang berkembang baik pada periodenya, tidak bisa melebihi kesenian yang diketemukan dalam pembikinan pedang samurai Jepang kuno.
Pedang Samurai di jaman kekinian
Sejarah pedang samurai terbaik hanya sisi dari sastra saat ini, bukan sebagai sisi integral dari kehidupan seperti dahulu. Sekarang ini, baik shindo asli atau koto menghias museum nasional di Jepang dan di pusat seni Eropa, Amerika, dan Asia. Mereka sudah lama hentikan arah destruktif mereka, dan saat ini dilihat sebagai sejarah seni yang dulu pernah ada.
Recent Comments